Agama merupakan kepercayaan yang lahir dan tumbuh pada tempatnya. Oleh karena itu, secara ilmu pengetahuan yang logis (Sosiologi), menyatakan bahwa semua agama adalah pada mulanya lahir sebagai "Agama Lokal".
Memang banyak agama yang berdalih bahwa, faham mereka sudah ada sebelum bumi ini ada.
Tetapi secara nalar, hal itu dapat dibuktikan, bahwa itu hanya merupakan Omong Kosong.
Seperti kita semua ketahui, "Naluri Kehidupan" adalah "Prilaku Tertua" yang ada dalam diri manusia. Sehingga "Prilaku Naluri" tersebutlah, yang sebenarnya diakui oleh agama-agama yang ada di dunia ini, sebagai faham mereka.
Memang masuk akal, kalau faham itu diakui oleh semua agama-agama yang ada di dunia menurut tempat kelahiran dan tumbuhnya agama tersebut. Hal ini dikarenakan, dari semua agama yang ada, jika kita baca kitab sucinya dan sejarahnya, pasti semua agama berhubungan dengan Budaya Lokal-nya. Hal ini yang mewarnai agama itu sendiri.
Beberapa Negara Maju yang menggunakan Agama Lokal-nya menjadi Agama Nasional, antara lain : Jepang dan Israel.
Mengapa harus menggunakan Agama Lokal?
* Berdoa akan lebih nyaman, karena menggunakan "Bahasa Ibu" yang secara psikologis lebih menyatu dengan pikiran yang ada di otak kita.
* Gaya Hidup kita berpakaian akan lebih nyaman, karena tidak perlu merubah penampilan, hanya untuk ikut-ikutan Budaya Asing
* Bertutur Kata kita memakai bahasa sendiri
* Kita dilahirkan di Tempat dan Waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jadi memang Takdir kita untuk memeluk Agama Lokal
* Dengan memeluk Agama Lokal, kita akan lebih memiliki "Kearifan Lokal", sehingga tidak mengikuti kepentingan para pebisnis Agama Pendatang.
* Memeluk Agama Lokal akan lebih murah secara biaya, karena tidak perlu "Napak Tilas" ke tempat Agama Pendatang itu lahir.
* Dengan menggunakan "Agama Lokal" kita tidak perlu beradaptasi dengan Tradisi Agama Pendatang tersebut.
.... Tuhan ada sebelum kita semua ada, Tuhan tetap ada setelah kita semua tiada ....
Bagaimana Menjadi Seorang Kejawen Sejati?
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik
Minggu, 24 April 2011
Agama Lokal
Label:
Agama,
Agama Pendatang,
Agami Jawi,
Bahasa,
Berpakaian,
Bertutur Kata,
Catatan,
Ciptaan Ghusti,
Dogma,
Iman,
Kearifan Lokal,
Logika,
Napak Tilas,
Olah Roso,
Rasul,
Tahun Jawa,
Takdir,
Tradisi